RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A
|
Komponen
Layanan
|
Layanan dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Belajar
|
C
|
Topik Layanan
|
Focus on you (konsentrasi belajar)
|
D
|
Fungsi
Layanan
|
Pemahaman,
pencegahan dan pemeliharaan
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta didik dapat meningkatkan konsentrasi belajar
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1.
Peserta didik dapat menganalisis ciri-ciri dari konsentrasi
belajar (C4)
2. Peserta didik dapat mengklasifikasikan faktor-faktor
yang mempengaruhi konsentrasi belajar (A4)
3. Peserta didik dapat merancang strategi untuk meningkatkan
konsentrasi belajar (P2)
|
G
|
Standar
Kompetensi
|
Mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan
melanjutkan pelajaran dan/ atau mempersiapkan karier serta berperan dalam
kehidupan masyarakat (SKKPD No. 4)
|
H
|
Sasaran
Layanan
|
Kelas IX SMP Semarang
|
I
|
Materi
Layanan
|
1.
Ciri-ciri konsentrasi belajar
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
3.
Strategi untuk meningkatkan konsentrasi belajar
|
J
|
Waktu
|
Kamis, 28
Februari 2019 (4x40 menit)
|
K
|
Sumber
|
Setiani,
Amalia Cahya. 2014. Meningkatkan
Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VI SD
Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/ 2014.
Jurnal. BK UNNES.
https://www.google.com/amp/s/id.m.wikihow.com/Meningkatkan-Konsentrasi-Ketika-Belajar%3famp=
|
L
|
Metode/
Teknik
|
Active learning/ memory
games
|
M
|
Media/Alat
|
Slide PPT,
video, worksheet
|
N
|
Pelaksanaan
|
|
1.
Tahap Awal/ Pendahuluan
|
||
a.
Pernyataan tujuan
|
1.
Guru BK membentuk rapport
a.
Membuka dengan salam
b.
Menyapa peserta didik dengan hangat
c.
Memimpin doa
d.
Melakukan presensi
e.
Ice breaking
2.
Guru BK menjelaskan tujuan layanan bimbingan klasikal
|
|
b.
Penjelasan tentang langkah kegiatan
|
Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas, dan tanggung jawab
peserta didik
1. Menyampaikan
metode bimbingan klasikal dengan menggunakan active learning yaitu peserta didik melakukan berbagai aktivitas
dalam pembelajaran seperti melihat, mendengar, bertanya, berdiskusi dengan
teman, memberi contoh dan menerapkannya
2. Peserta
didik dibagi menjadi 18 kelompok atau masing-masing kelompok terdiri dari 2
orang dan melaksanakan memory game
dengan waktu ±15 menit
3. Setiap
kelompok memaparkan hasil pelaksanaan memory
game
|
|
c.
Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)
|
Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan “focus on you” yaitu tentang
konsentrasi belajar; apa itu konsentrasi belajar, ciri-ciri dari konsentrasi
belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar dan strategi
untuk meningkatkan konsentrasi belajar.
|
|
d.
Tahap Peralihan (Transisi)
|
Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan dan
memulai ke tahap inti
|
|
2.
Tahap Inti
|
1.
Guru BK menayangkan video tentang konsentrasi belajar
2. Guru BK membentuk peserta didik menjadi 18 kelompok
atau berkelompok secara berpasangan
3.
Kelompok melaksanakan permainan memory game ± 10 menit
4.
Kelompok yang selesai pertama kali itulah yang
menjadi nomor pertama untuk memaparkan hasil pelaksanaan memory game
5. Guru BK memberikan apresiasi terhadap hasil diskusi
setiap kelompok
6.
Guru BK dan peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
|
|
3.
Tahap Penutup
|
1.
Guru BK menyampaikan bahwa kegiatan akan segera
berakhir
2. Guru BK memberikan penguatan terhadap pengalaman
belajar baru peserta didik
3. Guru BK merencanakan tindak lanjut seperti bimbingan
kelompok/ konseling kelompok, atau konseling individu
|
|
O
|
Evaluasi
|
|
1.
Evaluasi Proses
|
1. Guru
BK/ observer menilai pelaksanaan layanan
2. Peserta
didik menilai keterlaksanaan layanan
|
|
2.
Evaluasi Hasil
|
1. Guru
BK menilai pemahaman peserta didik (U)
2. Guru
menilai perasaan positif/ sikap peserta didik
(C)
3. Guru
BK menilai keterampilan peserta didik (A)
|
Lampiran : 1. Materi konsentrasi
belajar
2. Prosedur active learning
3. Worksheet
4. Evaluasi proses
5. Evaluasi hasil
Semarang, 9 Februari 2019
Konselor
Yunia
Sari Rakhmawati, S.Pd., Kons
Lampiran 1. Materi konsentrasi belajar
KONSENTRASI BELAJAR
Pengertian
konsentrasi belajar
Menurut asal katanya, konsentrasi
atau concentrate (kata kerja) berarti
memusatkan, dan dalam bentuk kata benda, concentration
artinya pemusatan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2010: 2).
Slameto (2010: 86), konsentrasi
adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan
pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya
yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
Menurut Gagne (Baharudin, 2010: 17),
konsentrasi merupakan salah satu tahap dari suatu proses belajar yang terjadi
di sekolah. Tahap konsentrasi terjadi saat siswa harus memusatkan perhatian
yang telah ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan
dengan apa yang akan dipelajari. Pada tahap ini siswa harus memperhatikan
unsur-unsur pokok dalam materi.
Sedangkan, Dimyati (2013: 239)
berpendapat bahwa konsentrasi belajar merupakan kemampuasn memusatkan perhatian
pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar
maupun proses belajar yang dilakukan.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah suatu usaha seseorang untuk
memusatkan perhatian secara menyeluruh pada obyek yang dipelajari dalam proses
pembelajaran dengan cara mengesampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan
serta tidak penting bagi obyek yang sedang dipelajari.
Ciri-ciri konsentrasi belajar
Engkoswara dalam Rsuyan
(1989: 10) menjelaskan klasfikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk
mengetahui ciri-ciri belajar siswa yang dapat berkonsentrasi belajar, sebagai
berikut:
1. Perilaku
kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan
masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan kesiapan pengetahuan yang dapat
segera muncul bila diperlukan, kompresensif dalam penafsiran informasi,
mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh, dan mampu mengadakan analisis dan
sintesis pemgetahuan yang diperoleh.
2. Perilaku
afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini,
siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan adanya
penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu, respon yang berupa keinginan
untuk mereaksi bahan yang diajarkan, mengemukakan suatu pandangan atau
keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide, dan sikap seseorang.
3. Perilaku
psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
ditengarai dengan adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan
petunjuk guru, serta komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan
gerakan-gerakan yang penuh arti.
4. Perilaku
berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
Abin Syamsuddin (2005:
195) menyebutkan bahwa konsentrasi belajar seseorang dapat diamati dari
berbagai perilaku, seperti:
1. Fokus
pandangan: tertuju pada guru, papan tulis, media.
2. Perhatian:
memperhatikan sumber informasi dengan seksama.
3. Sambutan
lisan (verbal response): bertanya
untuk mencari informasi tambahan.
4. Menjawab:
mampu menjawab dengan positif apabila sesuai dengan masalah, negatif apabila
tidak sesuai dengan masalah dan ragu-ragu apabila masalah tidak menentu.
5. Memberikan
pernyataan (statement) untuk
menguatkan, menyetujui, serta menyanggah dengan alasan atau tanpa alasan, dan
6. Sambutan
psikomotorik, ditunjukkan oleh perilaku membuat catatan/ menulis informasi dan
membuat jawaban/ pekerjaan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsentrasi belajar
Menurut Thursan
Hakim (2002: 7), konsentrasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri seseorang. Faktor internal merupakan faktor yang menentukan apakah
seseorang dapat melakukan konsentrasi belajar secara efektif atau tidak.
Berikut ini yang termasuk ke dalam faktor internal.
1.1.
Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi kesehatan badan/ fisik
seseorang secara keseluruhan. Faktor jasmaniah terdiri dari:
a.
Kondisi fisik yang
prima dan terhindar dari kuman serta penyakit.
b.
Cukup istirahat dan
tidur.
c.
Mengonsumsi makanan
yang memenuhi standar gizi yang seimbang.
d.
Panca indera dapat
berfungsi dengan baik, serta
e.
Tidak menderita
gangguan fungsi otak dan syaraf.
1.2.
Faktor rohaniah
Faktor rohaniah tediri dari:
a.
Kondisi kehidupan
yang cukup tenang.
b.
Memiliki sifat
sabar dan konsisten.
c.
Taat beribadah
sebagai unsur pendukung ketenangan.
d.
Tidak memiliki
masalah yang berat, dan.
e.
Memiliki kemauan
keras serta tidak mudah putus asa.
2.
Faktor
eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri
seseorang. Yang termasuk ke dalam faktor eksternal antara lain:
1.1.
Lingkungan sekitar
yang cukup tenang.
1.2.
Udara yang nyaman
dan bebas dari polusi maupun bau-bauan yang mengganggu kenyamanan.
1.3.
Penerangan yang
cukup.
1.4.
Suhu di sekitar
lingkungan yang menunjang kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan
konsentrasi, dan
1.5.
Dukungan dari
orang-orang di sekitar.
Cara
meningkatkan konsentrasi belajar
Banyak siswa mengalami kesulitan
berkonsentrasi saat belajar, apalagi jika harus mempelajari materi yang tidak
disukai. Semasa sekolah, belajar mungkin menjadi kegiatan yang kurang
menyenangkan, tetapi jangan biarkan hal ini menjadi kendala. Dengan kegigihan
dan penerapan teknik belajar yang efektif, Anda tetap bisa mempelajari subyek
yang paling membosankan dengan konsentrasi yang tinggi.
Melakukan
persiapan sebelum belajar:
1.
Carilah tempat
yang paling sesuai untuk belajar
Agar bisa berkonsentrasi dengan baik, pastikan Anda
memilih tempat belajar yang bebas gangguan dengan mencari lokasi yang rapi,
tenang dan nyaman.
a.
Belajarlah di
tempat yang tenang, misalnya di kamar tidur atau di perpustakaan. Jika ingin
belajar sambil menghirup udara segar, carilah tempat terbuka yang cukup tenang
dan ada koneksi internet jika diperlukan.
b.
Setiap orang
menyukai suasana belajar yang berbeda. Ada siswa yang lebih mudah
berkonsentrasi di tempat yang tenang, ada yang lebih suka belajar sambil
mendengarkan suara alam.
c.
Percayalah pada
diri sendiri.
d.
Untuk mencari
tahu suasana belajar yang paling tepat, lakukan eksperimen dengan belajar
dibeberapa lokasi berbeda, bersama teman-teman atau sendirian, sambil mendengarkan
musik atau tanpa musik. Cara ini membantu Anda menentukan kemampuan
berkonsentrasi dan belajar dengan produktif di lingkungan yang berbeda.
2.
Siapkan
perlengkapan belajar yang dibutuhkan
Agar bisa belajar dengan konsentrasi yang tinggi dan
hasil yang baik, siapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, misalnya buku
catatan, buku pelajaran, panduan belajar, kertas kosong, alat tulis, dll.
Siapkan juga camilan, misalnya buah-buahan atau kacang-kangan dan air putih.
a.
Letakkan semua
perlengkapan belajar di tempat yang mudah dijangkau supaya Anda tidak perlu
beranjak dari tempat duduk untuk mengambilnya.
3.
Rapikan area
belajar
Pindahkan barang-barang yang tidak diperlukan dan
rapikan area belajar untuk mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan
berkonsentrasi. Hal-hal yang tidak berkontibusi langsung pada kemampuan
berkonsentrasi akan mengalihkan perhatian.
a.
Buanglah kemasan
makanan, kertas yang tidak terpakai dan benda lain yang tidak digunakan lagi
4.
Matikan perangkat
elektronik
Selain ponsel, matikan dahulu perangkat elektronik
yang tidak diperlukan selama belajar, misalnya pemutar musik dan komputer
(apabila Anda tidak perlu menggunakan komputer saat belajar).
a.
Laptop atau
komputer bisa mengalihkan perhatian sehingga Anda kesulitan berkonsentrasi.
5.
Belajarlah
sesuai jadwal. Buatlah jadwal belajar lalu terapkan sebaik mungkin. Dengan
demikian, Anda akan terbiasa belajar pada waktu tertentu sehingga tujuan yang
ingin dicapai lebih mudah terwujud. Perhatikan apakah Anda merasa lebih
berenergi (sehingga lebih mudah konsentrasi) saat belajar di siang atau malam
hari? Anda bisa mempelajari subyek yang lebih sulit ketika memiliki banyak
energi.
a.
Setelah
mengetahui kapan Anda merasa lebih bersemangat, biasakan belajar waktu tersebut
untuk meningkatkan kemampuan berfokus dan berkonsentrasi pada hal-hal yang
harus dipelajari.
6.
Ajaklah teman
untuk belajar bersama
Adakalanya belajar terasa lebih menyenangkan jika
dilakukan bersama teman. Selain bisa berdiskusi dengan saling bertukar
pendapat, Anda mampu memahami subyek tertentu dalam perspektif yang berbeda.
Teman juga akan mengingatkan agar Anda tetap belajar sesuai jadwal dan
berkonsentrasi pada tugas yang harus dituntaskan.
a.
Ada siswa yang
berpendapat bahwa teman akan mengalihkan perhatian. Saat mencari teman untuk
belajar bersama, ajaklah siswa yang bertanggung jawab dan sungguh-sungguh ingin
belajar. Pilihlah siswa yang cukup aktif berpartisipasi di dalam kelas, agar
Anda tetap termotivasi untuk mengimbanginya.
7.
Berikan insentif
kepada diri sendiri
Sebelum belajar, pikirkan sesuatu yang ingin Anda
berikan kepada diri sendiri sebagai hadiah atas kesuksesan belajar. Sebagai
contoh, setelah menghapal catatan sejarah selama 1 jam, ajaklah teman mengobrol
tentang kegiatan sejak pagi hari, menyiapkan makan malam atau menonton TV favorit.
Insentif merupakan sumber motivasi agar Anda mampu berkonsentrasi belajar
selama rentang waktu tertentu dan menjadi cara menghargai diri sendiri karena
sudah fokus belajar.
a.
Untuk
menyelesaikan tugas yang lebih penting, tentukan insentif yang lebih besar
sebagai hadiah karena Anda sudah belajar dengan tekun.
Mempertahankan
konsentrasi selama belajar
1.
Tentukan metode
belajar yang paling tepat
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda.
Jadi, cari tahu metode belajar yang paling tepat agar Anda tetap berkonsentrasi
selama belajar. Untuk itu, lakukan eksperimen dan pilihlah gaya belajar yang
membuat Anda tetap bisa berkonsentrasi dengan baik. Pada dasarnya, semakin
mudah Anda mengolah dan berinteraksi dengan materi yang sedang dipelajari ,
semakin baik kemampuan Anda untuk memahami pelajaran dan berfokus pada tugas
yang harus diselesaikan. Beberapa siswa bisa belajar dengan baik hanya dengan
menghapal materi di buku palajaran, membaca buku catatan, atau mengerjakan soal
latihan, tetapi siswa yang lain perlu melakukan cara berikut:
a.
Membuat kartu
catatan
Jika ingin menghapal kata, istilah dan konsep,
buatlah catatan menggunakan kertas kecil seukuran kartu, lalu bacalah
berulang-ulang untuk menghapalnya.
b.
Menggambar
Materi yang harus dipelajari bisa berupa struktur
dan diagram. Agar lebih mudah diingat, salinlah struktur dan diagram tersebut
sesuai aslinya agar Anda mampu memvisualisasikan dan menggambarnya sendiri.
c.
Membuat kerangka
bacaan
Kerangka bacaan membantu sisiwa memahami gagasan
utama materi yang dipelajari termasuk informasi pendukung secara mendetail.
Selain itu, kerangka bacaan bisa digunakan untuk melakukan visualisasi dan
merangkai informasi yang dibutuhkan ketika siswa harus mengingat hal-hal
mendetail saat mengikuti ujian.
d.
Memahami
informasi melalui elaborasi
Elaborasi bertujuan menjelaskan bahwa materi yang
dipelajari adalah sesuatu yang benar. Cara ini sama seperti memberikan argumen
untuk membuktikan pentingnya sebuah fakta atau pernyataan. Metode ini bisa
diterapkan untuk membahas berbagai konsep sehingga Anda mampu memahami materi
yang dipelajari dengan menganalisis dan menjelaskan signifikansinya.
2.
Jadilah pelajar
yang aktif
Fokuskan perhatian pada informasi yang sedang
dibahas saat membaca buku atau mengikuti pelajaran. Alih-alih sekadar membaca
atau mendengar, pertanyakan informasi tersebut dan tantanglah diri sendiri.
Ajukan pertanyaan atas materi yang dijelaskan, temukan keterkaitan antara
materi dengan kehidupan sehari-hari, bandingkan dengan informasi lain yang
sudah Anda ketahui, memanfaatkan informasi tersebut sebagai bahan diskusi, dan
jelaksan materi yang baru dipperoleh kepada orang lain.
a.
Berpartisipasi
aktif saat mengikuti pelajaran membuat materi lebih bermanfaat dan menarik
sehingga Anda lebih berkonsentrasi.
3.
Tentukan target
belajar
Walaupun subyek ingin dipelajari kurang menarik,
kemampuan berkonsentrasi bisa ditingkatkan dengan mengubah perspektif. Adanya
target akan mengubah pola pikir yang awalnya sekadar ingin selesai belajar
menjadi termotivasi untuk mencapai target dan terus berprogres secara
berkesinambungan.
Contohnya, alih-alih memiliki mentalitas seperti
siswa yang “harus selesai belajar 6 bab malam ini”, tentukan target untuk diri
sendiri, misalnya “aku ingin menghapal bab 1-3 sampai pukul 16.30 lalu berjalan
santai sejenak”. Dengan demikian, tugas belajar yang panjang dan terasa
membebani berubah menjadi beberapa sesi singkat dengan target yang lebih mudah
tercapai. Durasi belajar yang terbagi menjadi beberapa sesi membuat siswa lebih
mampu berkonsentrasi dan meraih target belajar.
4.
Sempatkan
beristirahat sejenak
Pada umumnya, belajar lebih kurang 1 jam lalu
beristirahat 5-10 menit adalah jadwal yang paling efektif agar siswa tetap
mampu berkonsentrasi pada tugasnya. Beristirahat sejenak membuat pikiran
kembali rileks sehingga siap bekerja dengan baik dan mampu menyimpan informasi.
a.
Gerakkan tubuh.
Tinggalkan tempat duduk dan lakukan peregangan otot setelah duduk lebih kurang
1 jam, misalnya dengan beryoga, melakukan push
up, atau berbagai aktivitas fisik yang mempercepat aliran darah.
Setelah beristirahat sejenak, waktu belajar bisa
dimanfaatkan secara produktif dnegan perhatian penuh.
Tips meningkatkan konsentrasi belajar
1.
Bacalah materi
dengan suara yang lantang. Adakalanya, mendengar informasi lisan mampu
mengklarifikasi hal-hal yang membingungkan.
2.
Beristirahatlah
±20 menit setiap 2 jam untuk merilekskan diri supaya pikiran lebih terfokus.
Makanlah camilan, minumlah segelas air putih atau berjalan santai selama 1
menit. Siapkan makanan dan minuman yang sehat sebelum belajar agar Anda tetap
berenergi dan tidak cepat lelah. Beristirahatah sejenak untuk makan camilan
setiap 1 jam.
3.
Gunakan sebanyak
mungkin indra sebagai cara memanfaatkan berbagai sarana untuk mengingat
informasi.
4.
Ingatlah bahwa
otak membutuhkan waktu untuk beralih kesubyek berikutnya. Contohnya, jika Anda
belajar sains selama 1 jam dan langsung belajar bahaa Inggris, 10 menit pertama
akan digunakan untuk menyesuaikan pikiran dengan subyek baru. Sebaliknya
lakukan aktivitas ringan selama masa transisi.
5.
Jangan mengabaikan
subyek yang memberikan kesempatan berkembang. Tumbuhkan minat pada subyek yang
harus dipelajari supaya Anda mampu berkonsentrasi selama belajar.
6.
Hindari teman
yang mengganggu ketenangan belajar. Untuk meningkatkan kemampuan
berkonsentrasi, jangan mengobrol dengan orang lain saat belajar.
7.
Imajinasikan
materi sedang dipelajari agar Anda bisa mengingat topik yang dibahas melalui
gambar dalam pikiran. Visualisasikan atau hubungkan materi yang dipelajari
dengan aspek nyata dalam kehidupan sehari-hari agar Anda lebih mudah mengingat
hal-hal mendetail jika dibutuhkan.
8.
Pastikan Anda
tidur malam yang cukup sehari sebelum ujian, sebab hal ini sangat bermanfaat.
Jangan belajar di tempat tidur agar tidak mengantuk.
9.
Belajarlah dalam
kelompok untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
10. Susunlah jadwal belajar yang baik lalu terapkan
secara konsisten.
11. Jangan begadang untuk belajar di malam sebelum
ujian. Begadang bukan cara tepat untuk menghapal informasi dan bisa memicu
stres sehingga Anda semakin sulit belajar.
Lampiran 2. Prosedur model active learning
ACTIVE LEARNING
Pada
bagian ini, membahas mengenai metode active
learning bimbingan klasikal. Berikut uraian dari prosedur model active learning (Fink, Dee: 1999):
1.
|
Dialog dengan diri sendiri
|
a.
Guru BK menayangkan
video yang berkaitan dengan topik bahasan
b.
Guru BK menanyakan
tentang pengalaman setelah menonton video
c.
Peserta didik
berpikir secara reflektif mengenai topik yang dipelajari
|
2.
|
Dialog dengan orang lain
|
a.
Guru BK membagi
peserta didik menjadi beberapa kelompok
b.
Peserta didik
berdialog secara aktif dan dinamis tentang topik yang dipelajari
|
3.
|
Observasi
|
Peserta didik
memperhatikan atau mendengar seseorang yang sedang melakukan sesuatu hal yang
berhubungan dengan apa yang mereka pelajari
|
4.
|
Doing
|
Peserta didik melaksanakan
aktivitas belajar yaitu melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru BK
secara berkelompok
|
Lampiran 3. Worksheet
Mendatar:
1.
Pemusatan
pikiran terhadap suatu mata pelajaran
2.
Kesiapan
pengetahuan, informasi, kecakapan intelektual
3.
Perilaku
mengikuti petunjuk guru
4.
Fokus yang
tertuju pada guru, papan tulis, media
5.
Bertanya untuk
mencari informasi tambahan
6.
Perilaku .....
dengan positif sesuai dengan topik bahasan
7.
Faktor dari luar
diri yang mempengaruhi konsentrasi belajar
8.
Kondisi
kehidupan yang cukup tenang, termasuk faktor
9.
Buku catatan,
buku pelajaran, alat tulis, dll
10. Matikan perangkat ..... yang tidak dipergunakan
11. Sesuatu untuk diri sendiri atas kesukesan/ target
yang telah dicapai
12. Metode belajar
13. Berpartisipasi saat mengikuti pelajaran
14. Cara yang kurang baik ketika belajar
Menurun:
15. Concentration
16. Konsentrasi
17. Sikap menerima pelajaran
18. Perilaku ..... yang terkoordinasi dengan baik dan
benar
19. Memperhatikan sumber informasi dengan seksama
20. Pernyataan untuk menguatkan, menyetujui, serta
menyanggah
21. Faktor dari dalam diri yang mempengaruhi konsentrasi
belajar
22. Faktor yang meliputi kesehatan fisik seseorang
secara keseluruhan
23. Pilihlah ..... yang rapi, tenang dan nyaman
24. Pindahkan barang-barang yang tidak diperlukan
25. Terapkan dan belajarlah sesuai
26. Diskusi dengan saling bertukar pendapat dengan teman
belajar
27. Tujuan yang harus dicapai
28. Keadaan setelah adanya istirahat sejenak
Lampiran 4. Evaluasi proses
EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
Nama :
Tema Layanan :
Observer :
Hari/ Tanggal :
Berikut
adalah evaluasi dari pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Petunjuk
pengisian:
1. Pilihlah
salah satu jawaban sesuai dengan alternatif pilihan jawaban dengan memberi
tanda checklist (√ ) pada kolom yang
disediakan. Berikut adalah keterangan dari pilihan jawaban dibagian ke-dua:
1 =
“Tidak baik” dengan rentang nilai <50%
2 =
“Kurang baik” dengan kriteria penilaian 50%-75%
3 =
“Baik” dengan kriteria penilaian >75%
2. Anda
dapat menuliskan keterangan lebih lanjut mengenai pelaksanaan layanan ini.
Proses yang
Dinilai
|
Hasil
Pengamatan
|
||
Ya
|
Tidak
|
||
I. Pengelolaan
kelas
|
|
|
|
1
|
Menjelaskan
dengan suara lantang/ jelas
|
|
|
2
|
Menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik
|
|
|
3
|
Mengelola
peserta didik dalam bertanya maupun berpendapat sehingga kegiatan berjalan
lancar
|
|
|
4
|
Tidak
mendominasi peserta didik (komunikasi multi arah)
|
|
|
II. Penguasaan
Topik Layanan
|
|
|
|
1
|
Materi
layanan sesuai need assesment
|
|
|
2
|
Tahap-tahap
layanan dilaksanakan sesuai dengan RPL
|
|
|
3
|
Metode
yang digunakan sesuai dengan topik bahasan
|
|
|
4
|
Terdapat
evaluasi di akhir kegiatan
|
|
|
III. Fasilitas
|
|
|
|
1
|
Ruang
kelas yang layak
|
|
|
2
|
Penggunaan
media dalam layanan klasikal, seperti film/ video, skenario, power point, dan
lain-lain
|
|
|
3
|
Fasilitas
penunjang kenyamanan peserta didik, seperti pencahayaan cukup, udara ruangan
cukup, dan tempat yang layak
|
|
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
|||
1
|
2
|
3
|
||
I. Keaktifan
dan Partisipasi Peserta Didik
|
|
|
|
|
1
|
Peserta
didik mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal secara sukarela (tidak
ada paksaan)
|
|
|
|
2
|
Peserta
didik aktif bertanya
|
|
|
|
3
|
Peserta
didik aktif menjawab/ menyampaikan pendapat
|
|
|
|
4
|
Peserta
didik hadir semua
|
|
|
|
5
|
Peserta
didik mengerjakan tugas yang diberikan guru BK/ konselor
|
|
|
|
6
|
Peserta
didik mengikuti layanan dari awal hingga akhir kegiatan
|
|
|
|
II. Hasil
Peserta Didik Pasca Layanan
|
|
|
|
|
1
|
Peserta
didik memperoleh pemahaman baru
|
|
|
|
2
|
Peserta
didik mempunyai perasaan positif
|
|
|
|
3
|
Berkembangnya
PTSDL (Prasyarat penguasaan materi belajar, Keterampilan
belajar, Sarana belajar, Keadaan diri pribadi, Lingkungan
belajar dan sosio-emosi)
|
|
|
|
Kriteria
penentuan skor
Skor total = (Jumlah + 1) x 10
Semarang,
2019
Observer
( )
Lampiran 5. Evaluasi hasil
EVALUASI HASIL LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
Nama :
Tema Layanan :
Hari/ Tanggal :
Berikut
adalah evaluasi hasil dari pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Petunjuk
pengisian:
1. Tuliskan
identitas Anda dengan jelas pada tempat yang telah disediakan
2. Isilah
jawaban Anda dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang telah
disediakan, dengan keterangan:
1 =
“Tidak baik” dengan rentang nilai <50%
2 =
“Kurang baik” dengan kriteria penilaian 50%-75%
3 =
“Baik” dengan kriteria penilaian >75%
3. Berikanlah
pendapat Anda pada kolom pertanyaan tentang layanan ini.
4. Teliti
kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang belum terjawab.
No
|
Pernyataan/
Pertanyaan
|
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Saya
memahami maksud dari layanan bimbingan klasikal, yakni untuk dapat meningkatkan
konsentrasi belajar
|
|
|
|
||
2
|
Saya
memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari materi yang disampaikan
|
|
|
|
||
3
|
Saya
menyadari pentingnya konsentrasi dalam belajar yang sesuai dengan pemaparan
materi
|
|
|
|
||
4
|
Saya
merasa senang mengikuti layanan bimbingan klasikal yang berisi tentang konsentasi
belajar
|
|
|
|
||
5
|
Saya
dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif setelah mendapatkan layanan
bimbingan klasikal
|
|
|
|
||
6
|
Setelah
menerima layanan bimbingan klasikal ini, timbul kesadaran saya untuk mengubah
kebiasaan buruk saya dalam belajar, sehingga saya dapat lebih berkonsentrasi
dalam belajar
|
|
|
|
||
7
|
Tuliskan
target Anda dalam ± 2 bulan ini!
|
|||||
8
|
Apa
kunci motivasi Anda dalam mewujudkan
target di atas?
|
|||||
9
|
Apa
saja yang akan Anda lakukan untuk mewujudkan target di atas?
|
|||||
10
|
Apa
reward (hadiah) untuk dirimu
sendiri setelah target di atas tercapai?
|
Semarang,
2019
Peserta
Didik
( )