Rabu, 10 Juli 2019

RPL Bimbingan Klasikal SMP


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A
Komponen Layanan
Layanan dasar
B
Bidang Layanan
Belajar
C
Topik Layanan
Focus on you (konsentrasi belajar)
D
Fungsi Layanan
Pemahaman, pencegahan dan pemeliharaan
E
Tujuan Umum
Peserta didik dapat meningkatkan konsentrasi belajar
F
Tujuan Khusus
1.   Peserta didik dapat menganalisis ciri-ciri dari konsentrasi belajar  (C4)
2. Peserta didik dapat mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar (A4)
3. Peserta didik dapat merancang strategi untuk meningkatkan konsentrasi belajar (P2)
G
Standar Kompetensi
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/ atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat (SKKPD No. 4)
H
Sasaran Layanan
Kelas IX SMP Semarang
I
Materi Layanan
1.    Ciri-ciri konsentrasi belajar
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
3.    Strategi untuk meningkatkan konsentrasi belajar
J
Waktu
Kamis, 28 Februari 2019 (4x40 menit)
K
Sumber
Setiani, Amalia Cahya. 2014. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Karangcegak, Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2013/ 2014. Jurnal. BK UNNES.
https://www.google.com/amp/s/id.m.wikihow.com/Meningkatkan-Konsentrasi-Ketika-Belajar%3famp=
L
Metode/ Teknik
Active learning/ memory games
M
Media/Alat
Slide PPT, video, worksheet
N
Pelaksanaan

1.      Tahap Awal/ Pendahuluan

a.     Pernyataan tujuan
1.   Guru BK membentuk rapport
a.       Membuka dengan salam
b.      Menyapa peserta didik dengan hangat
c.       Memimpin doa
d.      Melakukan presensi
e.       Ice breaking
2.   Guru BK menjelaskan tujuan layanan bimbingan klasikal

b.      Penjelasan tentang langkah kegiatan
Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas, dan tanggung jawab peserta didik
1.    Menyampaikan metode bimbingan klasikal dengan menggunakan active learning yaitu peserta didik melakukan berbagai aktivitas dalam pembelajaran seperti melihat, mendengar, bertanya, berdiskusi dengan teman, memberi contoh dan menerapkannya
2.    Peserta didik dibagi menjadi 18 kelompok atau masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang dan melaksanakan memory game dengan waktu ±15 menit
3.    Setiap kelompok memaparkan hasil pelaksanaan memory game

c.    Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)
Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan “focus on you” yaitu tentang konsentrasi belajar; apa itu konsentrasi belajar, ciri-ciri dari konsentrasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar dan strategi untuk meningkatkan konsentrasi belajar.

d.   Tahap Peralihan (Transisi)
Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti

2.      Tahap Inti
1.        Guru BK menayangkan video tentang konsentrasi belajar
2.     Guru BK membentuk peserta didik menjadi 18 kelompok atau berkelompok secara berpasangan
3.        Kelompok melaksanakan permainan memory game ± 10 menit
4.        Kelompok yang selesai pertama kali itulah yang menjadi nomor pertama untuk memaparkan hasil pelaksanaan memory game
5.   Guru BK memberikan apresiasi terhadap hasil diskusi setiap kelompok
6.        Guru BK dan peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan

3.      Tahap Penutup
1.      Guru BK menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir
2.   Guru BK memberikan penguatan terhadap pengalaman belajar baru peserta didik
3.   Guru BK merencanakan tindak lanjut seperti bimbingan kelompok/ konseling kelompok, atau konseling individu
O
Evaluasi

1.    Evaluasi Proses
1.    Guru BK/ observer menilai pelaksanaan layanan
2.    Peserta didik menilai keterlaksanaan layanan

2.    Evaluasi Hasil
1.    Guru BK menilai pemahaman peserta didik (U)
2.    Guru menilai perasaan positif/ sikap peserta didik  (C)
3.    Guru BK menilai keterampilan peserta didik (A)

Lampiran       : 1. Materi konsentrasi belajar
  2. Prosedur active learning
3. Worksheet
4. Evaluasi proses
5. Evaluasi hasil

                                                                                    Semarang, 9 Februari 2019
                                                                                    Konselor



                                                                                    Yunia Sari Rakhmawati, S.Pd., Kons
                                                                                  

Lampiran 1. Materi konsentrasi belajar

KONSENTRASI BELAJAR

Pengertian konsentrasi belajar
            Menurut asal katanya, konsentrasi atau concentrate (kata kerja) berarti memusatkan, dan dalam bentuk kata benda, concentration artinya pemusatan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2).
            Slameto (2010: 86), konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
            Menurut Gagne (Baharudin, 2010: 17), konsentrasi merupakan salah satu tahap dari suatu proses belajar yang terjadi di sekolah. Tahap konsentrasi terjadi saat siswa harus memusatkan perhatian yang telah ada pada tahap motivasi, untuk tertuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari. Pada tahap ini siswa harus memperhatikan unsur-unsur pokok dalam materi.
            Sedangkan, Dimyati (2013: 239) berpendapat bahwa konsentrasi belajar merupakan kemampuasn memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses belajar yang dilakukan.
            Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah suatu usaha seseorang untuk memusatkan perhatian secara menyeluruh pada obyek yang dipelajari dalam proses pembelajaran dengan cara mengesampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan serta tidak penting bagi obyek yang sedang dipelajari.


Ciri-ciri konsentrasi belajar                          
Engkoswara dalam Rsuyan (1989: 10) menjelaskan klasfikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri belajar siswa yang dapat berkonsentrasi belajar, sebagai berikut:
1.      Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan, kompresensif dalam penafsiran informasi, mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh, dan mampu mengadakan analisis dan sintesis pemgetahuan yang diperoleh.
2.      Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu, respon yang berupa keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan, mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari suatu keyakinan, ide, dan sikap seseorang.
3.      Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai dengan adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru, serta komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti.
4.      Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.
Abin Syamsuddin (2005: 195) menyebutkan bahwa konsentrasi belajar seseorang dapat diamati dari berbagai perilaku, seperti:
1.      Fokus pandangan: tertuju pada guru, papan tulis, media.
2.      Perhatian: memperhatikan sumber informasi dengan seksama.
3.      Sambutan lisan (verbal response): bertanya untuk mencari informasi tambahan.
4.      Menjawab: mampu menjawab dengan positif apabila sesuai dengan masalah, negatif apabila tidak sesuai dengan masalah dan ragu-ragu apabila masalah tidak menentu.
5.      Memberikan pernyataan (statement) untuk menguatkan, menyetujui, serta menyanggah dengan alasan atau tanpa alasan, dan
6.      Sambutan psikomotorik, ditunjukkan oleh perilaku membuat catatan/ menulis informasi dan membuat jawaban/ pekerjaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
            Menurut Thursan Hakim (2002: 7), konsentrasi belajar seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.        Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal merupakan faktor yang menentukan apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi belajar secara efektif atau tidak. Berikut ini yang termasuk ke dalam faktor internal.
1.1.   Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi kesehatan badan/ fisik seseorang secara keseluruhan. Faktor jasmaniah terdiri dari:
a.         Kondisi fisik yang prima dan terhindar dari kuman serta penyakit.
b.        Cukup istirahat dan tidur.
c.         Mengonsumsi makanan yang memenuhi standar gizi yang seimbang.
d.        Panca indera dapat berfungsi dengan baik, serta
e.         Tidak menderita gangguan fungsi otak dan syaraf.
1.2.   Faktor rohaniah
Faktor rohaniah tediri dari:
a.         Kondisi kehidupan yang cukup tenang.
b.        Memiliki sifat sabar dan konsisten.
c.         Taat beribadah sebagai unsur pendukung ketenangan.
d.        Tidak memiliki masalah yang berat, dan.
e.         Memiliki kemauan keras serta tidak mudah putus asa.

2.        Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Yang termasuk ke dalam faktor eksternal antara lain:
1.1.   Lingkungan sekitar yang cukup tenang.
1.2.   Udara yang nyaman dan bebas dari polusi maupun bau-bauan yang mengganggu kenyamanan.
1.3.   Penerangan yang cukup.
1.4.   Suhu di sekitar lingkungan yang menunjang kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi, dan
1.5.   Dukungan dari orang-orang di sekitar.
Cara meningkatkan konsentrasi belajar
            Banyak siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi saat belajar, apalagi jika harus mempelajari materi yang tidak disukai. Semasa sekolah, belajar mungkin menjadi kegiatan yang kurang menyenangkan, tetapi jangan biarkan hal ini menjadi kendala. Dengan kegigihan dan penerapan teknik belajar yang efektif, Anda tetap bisa mempelajari subyek yang paling membosankan dengan konsentrasi yang tinggi.
Melakukan persiapan sebelum belajar:
1.      Carilah tempat yang paling sesuai untuk belajar
Agar bisa berkonsentrasi dengan baik, pastikan Anda memilih tempat belajar yang bebas gangguan dengan mencari lokasi yang rapi, tenang dan nyaman.
a.    Belajarlah di tempat yang tenang, misalnya di kamar tidur atau di perpustakaan. Jika ingin belajar sambil menghirup udara segar, carilah tempat terbuka yang cukup tenang dan ada koneksi internet jika diperlukan.
b.    Setiap orang menyukai suasana belajar yang berbeda. Ada siswa yang lebih mudah berkonsentrasi di tempat yang tenang, ada yang lebih suka belajar sambil mendengarkan suara alam.
c.    Percayalah pada diri sendiri.
d.   Untuk mencari tahu suasana belajar yang paling tepat, lakukan eksperimen dengan belajar dibeberapa lokasi berbeda, bersama teman-teman atau sendirian, sambil mendengarkan musik atau tanpa musik. Cara ini membantu Anda menentukan kemampuan berkonsentrasi dan belajar dengan produktif di lingkungan yang berbeda.
2.      Siapkan perlengkapan belajar yang dibutuhkan
Agar bisa belajar dengan konsentrasi yang tinggi dan hasil yang baik, siapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, misalnya buku catatan, buku pelajaran, panduan belajar, kertas kosong, alat tulis, dll. Siapkan juga camilan, misalnya buah-buahan atau kacang-kangan dan air putih.
a.    Letakkan semua perlengkapan belajar di tempat yang mudah dijangkau supaya Anda tidak perlu beranjak dari tempat duduk untuk mengambilnya.
3.      Rapikan area belajar
Pindahkan barang-barang yang tidak diperlukan dan rapikan area belajar untuk mengurangi stres dan meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Hal-hal yang tidak berkontibusi langsung pada kemampuan berkonsentrasi akan mengalihkan perhatian.
a.    Buanglah kemasan makanan, kertas yang tidak terpakai dan benda lain yang tidak digunakan lagi
4.      Matikan perangkat elektronik
Selain ponsel, matikan dahulu perangkat elektronik yang tidak diperlukan selama belajar, misalnya pemutar musik dan komputer (apabila Anda tidak perlu menggunakan komputer saat belajar).
a.    Laptop atau komputer bisa mengalihkan perhatian sehingga Anda kesulitan berkonsentrasi.
5.      Belajarlah sesuai jadwal. Buatlah jadwal belajar lalu terapkan sebaik mungkin. Dengan demikian, Anda akan terbiasa belajar pada waktu tertentu sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah terwujud. Perhatikan apakah Anda merasa lebih berenergi (sehingga lebih mudah konsentrasi) saat belajar di siang atau malam hari? Anda bisa mempelajari subyek yang lebih sulit ketika memiliki banyak energi.
a.    Setelah mengetahui kapan Anda merasa lebih bersemangat, biasakan belajar waktu tersebut untuk meningkatkan kemampuan berfokus dan berkonsentrasi pada hal-hal yang harus dipelajari.
6.      Ajaklah teman untuk belajar bersama
Adakalanya belajar terasa lebih menyenangkan jika dilakukan bersama teman. Selain bisa berdiskusi dengan saling bertukar pendapat, Anda mampu memahami subyek tertentu dalam perspektif yang berbeda. Teman juga akan mengingatkan agar Anda tetap belajar sesuai jadwal dan berkonsentrasi pada tugas yang harus dituntaskan.
a.    Ada siswa yang berpendapat bahwa teman akan mengalihkan perhatian. Saat mencari teman untuk belajar bersama, ajaklah siswa yang bertanggung jawab dan sungguh-sungguh ingin belajar. Pilihlah siswa yang cukup aktif berpartisipasi di dalam kelas, agar Anda tetap termotivasi untuk mengimbanginya.
7.      Berikan insentif kepada diri sendiri
Sebelum belajar, pikirkan sesuatu yang ingin Anda berikan kepada diri sendiri sebagai hadiah atas kesuksesan belajar. Sebagai contoh, setelah menghapal catatan sejarah selama 1 jam, ajaklah teman mengobrol tentang kegiatan sejak pagi hari, menyiapkan makan malam atau menonton TV favorit. Insentif merupakan sumber motivasi agar Anda mampu berkonsentrasi belajar selama rentang waktu tertentu dan menjadi cara menghargai diri sendiri karena sudah fokus belajar.
a.    Untuk menyelesaikan tugas yang lebih penting, tentukan insentif yang lebih besar sebagai hadiah karena Anda sudah belajar dengan tekun.
Mempertahankan konsentrasi selama belajar
1.      Tentukan metode belajar yang paling tepat
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Jadi, cari tahu metode belajar yang paling tepat agar Anda tetap berkonsentrasi selama belajar. Untuk itu, lakukan eksperimen dan pilihlah gaya belajar yang membuat Anda tetap bisa berkonsentrasi dengan baik. Pada dasarnya, semakin mudah Anda mengolah dan berinteraksi dengan materi yang sedang dipelajari , semakin baik kemampuan Anda untuk memahami pelajaran dan berfokus pada tugas yang harus diselesaikan. Beberapa siswa bisa belajar dengan baik hanya dengan menghapal materi di buku palajaran, membaca buku catatan, atau mengerjakan soal latihan, tetapi siswa yang lain perlu melakukan cara berikut:
a.    Membuat kartu catatan
Jika ingin menghapal kata, istilah dan konsep, buatlah catatan menggunakan kertas kecil seukuran kartu, lalu bacalah berulang-ulang untuk menghapalnya.
b.    Menggambar
Materi yang harus dipelajari bisa berupa struktur dan diagram. Agar lebih mudah diingat, salinlah struktur dan diagram tersebut sesuai aslinya agar Anda mampu memvisualisasikan dan menggambarnya sendiri.
c.    Membuat kerangka bacaan
Kerangka bacaan membantu sisiwa memahami gagasan utama materi yang dipelajari termasuk informasi pendukung secara mendetail. Selain itu, kerangka bacaan bisa digunakan untuk melakukan visualisasi dan merangkai informasi yang dibutuhkan ketika siswa harus mengingat hal-hal mendetail saat mengikuti ujian.
d.   Memahami informasi melalui elaborasi
Elaborasi bertujuan menjelaskan bahwa materi yang dipelajari adalah sesuatu yang benar. Cara ini sama seperti memberikan argumen untuk membuktikan pentingnya sebuah fakta atau pernyataan. Metode ini bisa diterapkan untuk membahas berbagai konsep sehingga Anda mampu memahami materi yang dipelajari dengan menganalisis dan menjelaskan signifikansinya.
2.      Jadilah pelajar yang aktif
Fokuskan perhatian pada informasi yang sedang dibahas saat membaca buku atau mengikuti pelajaran. Alih-alih sekadar membaca atau mendengar, pertanyakan informasi tersebut dan tantanglah diri sendiri. Ajukan pertanyaan atas materi yang dijelaskan, temukan keterkaitan antara materi dengan kehidupan sehari-hari, bandingkan dengan informasi lain yang sudah Anda ketahui, memanfaatkan informasi tersebut sebagai bahan diskusi, dan jelaksan materi yang baru dipperoleh kepada orang lain.
a.    Berpartisipasi aktif saat mengikuti pelajaran membuat materi lebih bermanfaat dan menarik sehingga Anda lebih berkonsentrasi.
3.      Tentukan target belajar
Walaupun subyek ingin dipelajari kurang menarik, kemampuan berkonsentrasi bisa ditingkatkan dengan mengubah perspektif. Adanya target akan mengubah pola pikir yang awalnya sekadar ingin selesai belajar menjadi termotivasi untuk mencapai target dan terus berprogres secara berkesinambungan.
Contohnya, alih-alih memiliki mentalitas seperti siswa yang “harus selesai belajar 6 bab malam ini”, tentukan target untuk diri sendiri, misalnya “aku ingin menghapal bab 1-3 sampai pukul 16.30 lalu berjalan santai sejenak”. Dengan demikian, tugas belajar yang panjang dan terasa membebani berubah menjadi beberapa sesi singkat dengan target yang lebih mudah tercapai. Durasi belajar yang terbagi menjadi beberapa sesi membuat siswa lebih mampu berkonsentrasi dan meraih target belajar.
4.      Sempatkan beristirahat sejenak
Pada umumnya, belajar lebih kurang 1 jam lalu beristirahat 5-10 menit adalah jadwal yang paling efektif agar siswa tetap mampu berkonsentrasi pada tugasnya. Beristirahat sejenak membuat pikiran kembali rileks sehingga siap bekerja dengan baik dan mampu menyimpan informasi.
a.    Gerakkan tubuh. Tinggalkan tempat duduk dan lakukan peregangan otot setelah duduk lebih kurang 1 jam, misalnya dengan beryoga, melakukan push up, atau berbagai aktivitas fisik yang mempercepat aliran darah.
Setelah beristirahat sejenak, waktu belajar bisa dimanfaatkan secara produktif dnegan perhatian penuh.
Tips meningkatkan konsentrasi belajar
1.      Bacalah materi dengan suara yang lantang. Adakalanya, mendengar informasi lisan mampu mengklarifikasi hal-hal yang membingungkan.
2.      Beristirahatlah ±20 menit setiap 2 jam untuk merilekskan diri supaya pikiran lebih terfokus. Makanlah camilan, minumlah segelas air putih atau berjalan santai selama 1 menit. Siapkan makanan dan minuman yang sehat sebelum belajar agar Anda tetap berenergi dan tidak cepat lelah. Beristirahatah sejenak untuk makan camilan setiap 1 jam.
3.      Gunakan sebanyak mungkin indra sebagai cara memanfaatkan berbagai sarana untuk mengingat informasi.
4.      Ingatlah bahwa otak membutuhkan waktu untuk beralih kesubyek berikutnya. Contohnya, jika Anda belajar sains selama 1 jam dan langsung belajar bahaa Inggris, 10 menit pertama akan digunakan untuk menyesuaikan pikiran dengan subyek baru. Sebaliknya lakukan aktivitas ringan selama masa transisi.
5.      Jangan mengabaikan subyek yang memberikan kesempatan berkembang. Tumbuhkan minat pada subyek yang harus dipelajari supaya Anda mampu berkonsentrasi selama belajar.
6.      Hindari teman yang mengganggu ketenangan belajar. Untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, jangan mengobrol dengan orang lain saat belajar.
7.      Imajinasikan materi sedang dipelajari agar Anda bisa mengingat topik yang dibahas melalui gambar dalam pikiran. Visualisasikan atau hubungkan materi yang dipelajari dengan aspek nyata dalam kehidupan sehari-hari agar Anda lebih mudah mengingat hal-hal mendetail jika dibutuhkan.
8.      Pastikan Anda tidur malam yang cukup sehari sebelum ujian, sebab hal ini sangat bermanfaat. Jangan belajar di tempat tidur agar tidak mengantuk.
9.      Belajarlah dalam kelompok untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
10.  Susunlah jadwal belajar yang baik lalu terapkan secara konsisten.
11.  Jangan begadang untuk belajar di malam sebelum ujian. Begadang bukan cara tepat untuk menghapal informasi dan bisa memicu stres sehingga Anda semakin sulit belajar.

 Lampiran 2. Prosedur model active learning

ACTIVE LEARNING

Pada bagian ini, membahas mengenai metode active learning bimbingan klasikal. Berikut uraian dari prosedur model active learning (Fink, Dee: 1999):
1.
Dialog dengan diri sendiri
a.       Guru BK menayangkan video yang berkaitan dengan topik bahasan
b.      Guru BK menanyakan tentang pengalaman setelah menonton video
c.       Peserta didik berpikir secara reflektif mengenai topik yang dipelajari
2.
Dialog dengan orang lain
a.    Guru BK membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
b.    Peserta didik berdialog secara aktif dan dinamis tentang topik yang dipelajari
3.
Observasi
Peserta didik memperhatikan atau mendengar seseorang yang sedang melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan apa yang mereka pelajari
4.
Doing
Peserta didik melaksanakan aktivitas belajar yaitu melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru BK secara berkelompok


Lampiran 3. Worksheet
Mendatar:
1.      Pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran
2.      Kesiapan pengetahuan, informasi, kecakapan intelektual
3.      Perilaku mengikuti petunjuk guru
4.      Fokus yang tertuju pada guru, papan tulis, media
5.      Bertanya untuk mencari informasi tambahan
6.      Perilaku ..... dengan positif sesuai dengan topik bahasan
7.      Faktor dari luar diri yang mempengaruhi konsentrasi belajar
8.      Kondisi kehidupan yang cukup tenang, termasuk faktor
9.      Buku catatan, buku pelajaran, alat tulis, dll
10.  Matikan perangkat ..... yang tidak dipergunakan
11.  Sesuatu untuk diri sendiri atas kesukesan/ target yang telah dicapai
12.  Metode belajar
13.  Berpartisipasi saat mengikuti pelajaran
14.  Cara yang kurang baik ketika belajar

Menurun:
15.  Concentration
16.  Konsentrasi
17.  Sikap menerima pelajaran
18.  Perilaku ..... yang terkoordinasi dengan baik dan benar
19.  Memperhatikan sumber informasi dengan seksama
20.  Pernyataan untuk menguatkan, menyetujui, serta menyanggah
21.  Faktor dari dalam diri yang mempengaruhi konsentrasi belajar
22.  Faktor yang meliputi kesehatan fisik seseorang secara keseluruhan
23.  Pilihlah ..... yang rapi, tenang dan nyaman
24.  Pindahkan barang-barang yang tidak diperlukan
25.  Terapkan dan belajarlah sesuai
26.  Diskusi dengan saling bertukar pendapat dengan teman belajar
27.  Tujuan yang harus dicapai
28.  Keadaan setelah adanya istirahat sejenak

Lampiran 4. Evaluasi proses

EVALUASI PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL

Nama                           :                                                                                              
Tema Layanan             :                                                                                  
Observer                      :                                                                                  
Hari/ Tanggal              :                                                                                  

            Berikut adalah evaluasi dari pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Petunjuk pengisian:
1.      Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan alternatif pilihan jawaban dengan memberi tanda checklist (√ ) pada kolom yang disediakan. Berikut adalah keterangan dari pilihan jawaban dibagian ke-dua:
1   = “Tidak baik” dengan rentang nilai <50%
2   = “Kurang baik” dengan kriteria penilaian 50%-75%
3   = “Baik” dengan kriteria penilaian >75%
2.      Anda dapat menuliskan keterangan lebih lanjut mengenai pelaksanaan layanan ini.

Proses yang Dinilai
Hasil Pengamatan
Ya
Tidak
I. Pengelolaan kelas


1
Menjelaskan dengan suara lantang/ jelas


2
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik


3
Mengelola peserta didik dalam bertanya maupun berpendapat sehingga kegiatan berjalan lancar


4
Tidak mendominasi peserta didik (komunikasi multi arah)


II. Penguasaan Topik Layanan


1
Materi layanan sesuai need assesment


2
Tahap-tahap layanan dilaksanakan sesuai dengan RPL


3
Metode yang digunakan sesuai dengan topik bahasan


4
Terdapat evaluasi di akhir kegiatan



III. Fasilitas


1
Ruang kelas yang layak


2
Penggunaan media dalam layanan klasikal, seperti film/ video, skenario, power point, dan lain-lain


3
Fasilitas penunjang kenyamanan peserta didik, seperti pencahayaan cukup, udara ruangan cukup, dan tempat yang layak



Pernyataan
Jawaban
1
2
3
I. Keaktifan dan Partisipasi Peserta Didik



1
Peserta didik mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal secara sukarela (tidak ada paksaan)



2
Peserta didik aktif bertanya



3
Peserta didik aktif menjawab/ menyampaikan pendapat



4
Peserta didik hadir semua



5
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan guru BK/ konselor



6
Peserta didik mengikuti layanan dari awal hingga akhir kegiatan



II. Hasil Peserta Didik Pasca Layanan



1
Peserta didik memperoleh pemahaman baru



2
Peserta didik mempunyai perasaan positif



3
Berkembangnya PTSDL (Prasyarat penguasaan materi belajar, Keterampilan belajar, Sarana belajar, Keadaan diri pribadi, Lingkungan belajar dan sosio-emosi)




Kriteria penentuan skor                              
Skor total = (Jumlah + 1) x 10
Semarang,                               2019
Observer



(                                       )


Lampiran 5. Evaluasi hasil
EVALUASI HASIL LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL

Nama                           :                                                                                              
Tema Layanan             :                                                                                  
Hari/ Tanggal              :                                                                                  

            Berikut adalah evaluasi hasil dari pelaksanaan layanan bimbingan klasikal. Petunjuk pengisian:
1.      Tuliskan identitas Anda dengan jelas pada tempat yang telah disediakan
2.      Isilah jawaban Anda dengan memberi tanda centang ( √ ) pada kolom yang telah disediakan, dengan keterangan:
1   = “Tidak baik” dengan rentang nilai <50%
2   = “Kurang baik” dengan kriteria penilaian 50%-75%
3   = “Baik” dengan kriteria penilaian >75%
3.      Berikanlah pendapat Anda pada kolom pertanyaan tentang layanan ini.
4.      Teliti kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang belum terjawab.
No
Pernyataan/ Pertanyaan
1
2
3
1
Saya memahami maksud dari layanan bimbingan klasikal, yakni untuk dapat meningkatkan konsentrasi belajar



2
Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari materi yang disampaikan



3
Saya menyadari pentingnya konsentrasi dalam belajar yang sesuai dengan pemaparan materi



4
Saya merasa senang mengikuti layanan bimbingan klasikal yang berisi tentang konsentasi belajar



5
Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif setelah mendapatkan layanan bimbingan klasikal



6
Setelah menerima layanan bimbingan klasikal ini, timbul kesadaran saya untuk mengubah kebiasaan buruk saya dalam belajar, sehingga saya dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar



7
Tuliskan target Anda dalam ± 2 bulan ini!
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
8
Apa kunci motivasi  Anda dalam mewujudkan target di atas?
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
9
Apa saja yang akan Anda lakukan untuk mewujudkan target di atas?
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
Ø   
10
Apa reward (hadiah) untuk dirimu sendiri setelah target di atas tercapai?




                                                                       

Semarang,                             2019
Peserta Didik



(                                  )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar